https://www.seminarisdmhokeng.sch.id/beritahttps://www.seminarisdmhokeng.sch.id/berita
“Keutamaan Santo
Dominikus dalam doa dan studi” inilah tema triduum hari I sebagai persiapan
batin menyongsong pesta Berlian, 75
tahun berdirinya Lembaga Pendidikan Calon Imam Seminari Menengah San Dominggo
(SESADO) Hokeng yang akan dirayakan pada 15 Agustus mendatang. Kegiatan yang
terjadi Selasa, 5 Agustus 2005 pukul 18.00 WITA ini berlangsung di Kapela
SESADO, Saron, diikuti seluruh anggota komunitas termasuk para guru, pegawai,
dan karyawan-karyawati.
Frater Julius Ama Tukan
(Fr. Jois) pemimpin triduum mengajak komunitas mendalami perikop Injil Lukas
18:1-8, perumpamaan tentang hakim yang tak benar. Dalam renungannya calon imam
Keuskupan Larantuka ini menyatakan bahwa perikop itu menekankan pentingnya ketekunan
dan kesetian dalam berdoa. Isi injil sejalan dengan tema triduum hari pertama
ini. “Bagi St. Dominikus doa dan studi adalah dua hal yang saling melengkapi
dalam perjalanan spiritualitas. Doa membantu memperdalam hubungan dengan Tuhan,
sementara studi memperkaya pemahaman tentang iman.”
St. Dominikus memadukan
kegiatan tubuh, pikiran, dan jiwanya dalam berdoa. Berdoa bukan saja latihan
mental, melainkan juga membangun kesadaran diri sebagai anak Allah yang
berkomunikasi dengan Bapa-Nya dengan seluruh diri, jiwa, dan raga.
St. Dominikus adalah
orang sangat mencintai buku. Ia mencintai ilmu pengetahuan, dan selalu merasa
haus akan kebenaran. Buku di tangan St. Dominikus adalah Kitab Suci yang menjadi
sumber utama dan inspirasi hidup (Lectio Devina).
Belajar dari pelindung
SESADO--tahun ini berusia 75 tahun—Frater Jois mengingatkan warga komunitas
bahwa sudah semestinya kedua keutamaan ini menjadi habitus kita. Doa hendaknya menjadi
bagian integral dalam kehidupan setiap pribadi di lembaga pendidikan calon imam
ini. Selain itu, studi merupakan kesempatan untuk merenungkan keagungan Tuhan.
“St. Dominikus memandang studi sebagai kesempatan untuk mencerahkan pikiran dan
mengarahkan hati kepada Tuhan. Kita tidak mampu berpikir, berbicara, mendengar,
dan menabur kebenaran rohani dengan baik, kecuali jika ada budaya giat belajar
di antara kita.”
Triduum hari pertama
menyongsong 75 tahun SESADO mendapat respon yang baik. Jorgen Beding siswa kelas X merasa senang
karena dapat mengikuti dan terlibat aktif dalam ibadat untuk menyiapkan batin
menyongsong pesta Berlian SESADO. Hal yang sama juga disampaikan oleh RD.
Barnabas Huba Koban (Romo Ben Koban), Direktur Spiritual. “Triduum ini dibuat
sebagai bentuk persiapan batin menyambut pesta Berlian dan secara istimewa
menghayati keutamaan spirit Santo Dominikus dalam doa dan studi.” Romo Ben
Koban berharap dengan triduum ini warga komunitas dapat menyiapkan batin dengan
baik sehingga dengan sukacita dapat menyambut dan merayakan pesta Berlian
Seminari Menengah San Dominggo Hokeng.
Dengan berkat penutup
dari Romo Wakil Rektor, RD. Yosep Dominikus, triduum hari I berakhir pada pukul
18.35 WITA.
Bung Kronik : Ramos Tukan dkk.
“Keutamaan Santo
Dominikus dalam doa dan studi” inilah tema triduum hari I sebagai persiapan
batin menyongsong pesta Berlian, 75
tahun berdirinya Lembaga Pendidikan Calon Imam Seminari Menengah San Dominggo
(SESADO) Hokeng yang akan dirayakan pada 15 Agustus mendatang. Kegiatan yang
terjadi Selasa, 5 Agustus 2005 pukul 18.00 WITA ini berlangsung di Kapela
SESADO, Saron, diikuti seluruh anggota komunitas termasuk para guru, pegawai,
dan karyawan-karyawati.
Frater Julius Ama Tukan
(Fr. Jois) pemimpin triduum mengajak komunitas mendalami perikop Injil Lukas
18:1-8, perumpamaan tentang hakim yang tak benar. Dalam renungannya calon imam
Keuskupan Larantuka ini menyatakan bahwa perikop itu menekankan pentingnya ketekunan
dan kesetian dalam berdoa. Isi injil sejalan dengan tema triduum hari pertama
ini. “Bagi St. Dominikus doa dan studi adalah dua hal yang saling melengkapi
dalam perjalanan spiritualitas. Doa membantu memperdalam hubungan dengan Tuhan,
sementara studi memperkaya pemahaman tentang iman.”
St. Dominikus memadukan
kegiatan tubuh, pikiran, dan jiwanya dalam berdoa. Berdoa bukan saja latihan
mental, melainkan juga membangun kesadaran diri sebagai anak Allah yang
berkomunikasi dengan Bapa-Nya dengan seluruh diri, jiwa, dan raga.
St. Dominikus adalah
orang sangat mencintai buku. Ia mencintai ilmu pengetahuan, dan selalu merasa
haus akan kebenaran. Buku di tangan St. Dominikus adalah Kitab Suci yang menjadi
sumber utama dan inspirasi hidup (Lectio Devina).
Belajar dari pelindung
SESADO--tahun ini berusia 75 tahun—Frater Jois mengingatkan warga komunitas
bahwa sudah semestinya kedua keutamaan ini menjadi habitus kita. Doa hendaknya menjadi
bagian integral dalam kehidupan setiap pribadi di lembaga pendidikan calon imam
ini. Selain itu, studi merupakan kesempatan untuk merenungkan keagungan Tuhan.
“St. Dominikus memandang studi sebagai kesempatan untuk mencerahkan pikiran dan
mengarahkan hati kepada Tuhan. Kita tidak mampu berpikir, berbicara, mendengar,
dan menabur kebenaran rohani dengan baik, kecuali jika ada budaya giat belajar
di antara kita.”
Triduum hari pertama
menyongsong 75 tahun SESADO mendapat respon yang baik. Jorgen Beding siswa kelas X merasa senang
karena dapat mengikuti dan terlibat aktif dalam ibadat untuk menyiapkan batin
menyongsong pesta Berlian SESADO. Hal yang sama juga disampaikan oleh RD.
Barnabas Huba Koban (Romo Ben Koban), Direktur Spiritual. “Triduum ini dibuat
sebagai bentuk persiapan batin menyambut pesta Berlian dan secara istimewa
menghayati keutamaan spirit Santo Dominikus dalam doa dan studi.” Romo Ben
Koban berharap dengan triduum ini warga komunitas dapat menyiapkan batin dengan
baik sehingga dengan sukacita dapat menyambut dan merayakan pesta Berlian
Seminari Menengah San Dominggo Hokeng.
Dengan berkat penutup
dari Romo Wakil Rektor, RD. Yosep Dominikus, triduum hari I berakhir pada pukul
18.35 WITA.
Bung Kronik : Ramos Tukan dkk.