Renungan 18-10-2022

Renungan 18-10-2022

Luk 10:1-9

Silvestreli Beda Hokor

 

Injil hari ini, menarasikan kepada kita tentan ke70 murid Yesus  yang menerimatugas perutusan dari Yesus. Tugas perutusan yang dilakukan berdua-dua mendahuluinya ke kota-kota yang hendak dikunjunginya. Para murid sebagai tangan kanan Yesus sekaligus sebagai patner / rekan kerja Yesus dalam tugas perutusan yang tidak mudah. Mengapa dikatakan sebagai tugas tidak mudah? Karena dilakuklan dengan beberapa tuntutan yang harus ditaati dengan  tujuan agar para murid tetap fokus dalam tugasnya. Yesus dalam injil Lukas pada hari ini mau  mengajarkan kepada kita, hal sederhana ini:

1)    Tuhan mengutus mereka berdua-dua mendahuluinya.                                                                                                                                 

Yesus menghendaki agar kita menjadi pelaku sabda bagi sesama. Menjadi distributor kasih dan rahmat Allah melalui sabda / kabar suka cita injil yang kita bawa dalam tindakan dan tutur kata kita kepada sesama.

2)    Tuaian memang banyak tetapi pekerja sedikit

Kita dijadikan Tuhan sebagai orang-orang terpilih untuk tugas yang  tidak gampang. Orang-orang yang kususkan sebagai pelayan dan pewarta kasih Allah ditengah masyarakat universal.

3)    Aku mengutus kamu, seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.

Diutus dengan segala tututan dan tantangan. Menjadi murid yang militan, menjadi murid dengan sikap kerelaan dalam melayani, siap berkorban demi Kristus, seperti anak domba yang dikorbankan.  Menjadi pelaku sabda yang rendah hati seperti domba yang tidak meronta-ronta saat hendak dicukur bulunya.

4)    Janganlah membawa pundi-pundi, bekal / kasut dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. Menjadi pelaku sabda yang tidak hanya mengandalkan makanan duniawi tetapi Tuhan sumber kekuatan. Menjadikan Tuhan sebagai kasut yang menunjang jalan panggilan kita. Dan senantiasa  fokus dalam tugas yang diberikan, tidak terhanyut dalam hal-hal duniawi yang menyesatkan. Selalu memandang ke depan menuju Tuhan sebagai tujuan akir tanpa menoleh ke belakang.

 

         Semoga……..