https://www.seminarisdmhokeng.sch.id/beritahttps://www.seminarisdmhokeng.sch.id/berita Renungan 02-03-2024

Renungan 02-03-2024

Renungan 02-03-2024

Pater, dan saudara -saudarku yang terkasih. Pengalaman si bungsu dalam cerita injil hari ini menyampaikan kisah pertobatan yang sejati.Ia menyadari kekurangan, keterbatasan, dan kesalahannya, sebelum akhirnya pulang pada bapanya. Ia dengan bebas dan menjauh dari rumah dan bapanya, tetapi dengan, tetapi dengan kebebasan yang serupa ia menyadari kesalahan dan memilih Langkah untuk Kembali. Si bungsu menyadari bahwa berada di rumah selalu merupakan tempat paling membahagiakan, sekalipun ia hanya menjadi seorang yang durhaka karena perbuatannya. Kasih seorang bapa kemudian merangkulnya Kembali, bukan sebagai anak yang durhaka, tetapi sebagai seorang anak yang diutus.

Kita adalah orang-orang berdosa, serupa seorang bungsu yang menjauh dari rumah dan hidup dalam kenikmatan duniawi. Kita mungkin menyadari kesalahan dan dosa-dosa kita, namun kerap enggan atau tak mampu memulai Langkah untuk Kembali.Pertobatan kita kerap berenti pada kesadaran belaka bahwa kita berdosa. Semangat pertobatan seorang anak bungsu inilah yang seharusnya dimiliki oleh kita sebagai orang beriman di masa prapaskah ini. Sebab, nama bap akita adalah Tuhan yang penuh kasih, yang selalu mau menerima setiap pendosa yang bertobat.

Semoga……….

Egi Riang Hepat

Kelas XI-4