https://www.seminarisdmhokeng.sch.id/beritahttps://www.seminarisdmhokeng.sch.id/berita Berita

Berita

Belajar dan Dibentuk di SESADO


Rabu, 23 Juli 2025. Bertempat di kamar makan siswa, sebanyak 55 peserta Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) menjalani hari kedua dengan penuh makna, dibekali nilai-nilai dasar yang menjadi dasar utama pembinaan calon imam.

Para seminaris sedang menyimak materi yang diberikan pemateri (Rabu, 23 Juli 2025)

Kegiatan dimulai pukul 08:00 WITA, dibuka oleh Hilarius Ola Muda selaku Master of Ceremony (MC). Suasana langsung mencair saat permainan “Romo Berkata” dipandu oleh Mario salah satu calon seminaris. Permainan ini menguji konsentrasi sekaligus membangkitkan semangat para seminaris sebelum menerima materi yang diberikan pemateri.

Kegiatan MPLS hari kedua bagi menjadi lima sesi. Sesi pertama, Penguatan Peran Seminaris Menjadi Penyebar Harapan Bagi Sesama. Materi ini dibawakan langsung oleh Romo Rektor, RD. Martinus Kapitan Sogen. Dengan tema besar “Penguatan Peran Seminaris sebagai Penyebar Harapan”, Romo mengajak para seminaris untuk merenungkan kembali apa arti menjadi seminaris dalam konteks Tahun Yubelium dan program SESADO.

Para seminaris diajak menyanyikan lagu “Aku Anak Sehat” dan menafsirkan maknanya. Mereka belajar bahwa Tahun Yubelium adalah momentum rahmat dan harapan bagi Gereja. Sesi ini juga membahas makna ESADO, arah pembinaan, hingga ajakan untuk mengambil peran aktif sebagai generasi Gereja yang membangun.

Sesi kedua, Mengenal Lingkungan Asrama. Sesi ini dimulai Pukul 09:35 WITA, Pemateri RP. Gabriel Do Rosario Muki, SVD, pamong koordinator, Pater Gebi mengenalkan Seminaris baru pada lingkungan asrama, mulai dari fasilitas (3 unit asrama, 29 kamar mandi, 8 kelas), hingga aturan dan rutinitas hidup bersama yang dijalani setiap hari. Hal yang ditekankan adalah pentingnya menjaga disiplin, tanggung jawab, dan semangat kebersamaan.

Sesi ketiga, Keuangan Seminari. Sesi ketiga dimulai setelah beristirahat pukul 10:55 WITA, diberikan oleh Romo Vila Lamawato, Ekonom Seminari, Romo menjelaskan sistem keuangan seminari yang transparan dan fleksibel.

Aril Hayon, seminaris baru, bertanya tentang boleh tidaknya mencicil keuangan sekolah dan asrama.

“Boleh dicicil, tapi harus lunas sebelum ujian,” jawab Romo. Romo juga menekankan cara pengiriman uang saku dan bukti transfer yang wajib tertib.

Sesi keempat, Hidup Rohani di Seminari. Materi kerohanian dibawakan oleh Romo Ben Koban, Direktur Spiritual. Romo membuka sesi dengan refleksi kisah Maria dan Marta, mengajak seminaris memahami bahwa rohani bukan sekadar ritual, tapi kehidupan yang harus dihayati.

Dari doa Angelus hingga Lectio Divina, dari Rosario berbahasa Jerman hingga Adorasi, para seminaris diajak masuk ke dalam dunia pembinaan spiritual yang mendalam. “Calon imam harus punya kesadaran rohani yang kokoh,” tegas Romo Ben.

Tampak para seminaris sedang menyimak materi yang diberikan oleh Coach Yanti tentang coaching bertempat di kamar makan A siswa. (23 Juli 2025)


Sesi kelima dilaksanakan sore hari, Sosialisasi Coaching. Sesi kelima diberikan pukul 16:00 WITA oleh Coach Maria Yasinta Uto.

Peserta diajak berdialog, menyampaikan cita-cita atau tujuannya, dan mengenal konsep dasar coaching. “Coaching itu proses membantu seseorang menemukan tujuannya sendiri,” jelas Coach Yanti. Coaching bukan sekadar bimbingan, tapi fasilitasi agar seminaris tumbuh dengan arah yang jelas dan kesadaran pribadi.

Seluruh sesi pada hari kedua kegiatan MPLS berjalan dengan lancar dan baik. Para seminaris baru sangat antusias dan bersemangat mengikuti setiap sesi. Hal ini terlihat dari setiap sesi, para seminaris baru berpartisipasi aktif untuk bertanya dan menyimak setiap materi dengan saksama. Albert Tukan, siswa seminaris baru, mengatakan bahwa kegiatan MPLS hari kedua sangat luar biasa. Ia senang dan bangga mengikuti setiap sesi dari kegiatan MPLS.

“Saya sangat merasa luar biasa kegiatan MPLS hari kedua ini. Mulai dari kegiatan kemarin hingga dari kedua ini setiap sesi yang dibawakan oleh pemateri begitu luar biasa. Saya mengikuti setiap sesi dengan saksama dan terlibat aktif,” jelas Alber Muda Seminari baru asal Belogili.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Candra Welan, seminaris baru, asal Riangkemie. Ia mengatakan bahwa kegiatan MPLS ini sangat bermanfaat bagi dirinya dan teman-teman seminaris baru yang lain.

“Saya sangat bergembira dan senang mengikuti setiap sesi dalam kegiatan MPLS ini. Menurut saya, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami siswa seminaris baru agar kami dapat mengenal jauh lingkungan sekolah di Seminari San Dominggo Hokeng ini,” ungkap Candra Welan.



Penulis: Seksi Publikasi Osis 24024/2025 (Nuel dan Sendy)                         

Editor: Fr. Micky Moruk, SVD dan Katarina Cicih Karnengsih 





Belajar dan Dibentuk di SESADO


Rabu, 23 Juli 2025. Bertempat di kamar makan siswa, sebanyak 55 peserta Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) menjalani hari kedua dengan penuh makna, dibekali nilai-nilai dasar yang menjadi dasar utama pembinaan calon imam.

Para seminaris sedang menyimak materi yang diberikan pemateri (Rabu, 23 Juli 2025)

Kegiatan dimulai pukul 08:00 WITA, dibuka oleh Hilarius Ola Muda selaku Master of Ceremony (MC). Suasana langsung mencair saat permainan “Romo Berkata” dipandu oleh Mario salah satu calon seminaris. Permainan ini menguji konsentrasi sekaligus membangkitkan semangat para seminaris sebelum menerima materi yang diberikan pemateri.

Kegiatan MPLS hari kedua bagi menjadi lima sesi. Sesi pertama, Penguatan Peran Seminaris Menjadi Penyebar Harapan Bagi Sesama. Materi ini dibawakan langsung oleh Romo Rektor, RD. Martinus Kapitan Sogen. Dengan tema besar “Penguatan Peran Seminaris sebagai Penyebar Harapan”, Romo mengajak para seminaris untuk merenungkan kembali apa arti menjadi seminaris dalam konteks Tahun Yubelium dan program SESADO.

Para seminaris diajak menyanyikan lagu “Aku Anak Sehat” dan menafsirkan maknanya. Mereka belajar bahwa Tahun Yubelium adalah momentum rahmat dan harapan bagi Gereja. Sesi ini juga membahas makna ESADO, arah pembinaan, hingga ajakan untuk mengambil peran aktif sebagai generasi Gereja yang membangun.

Sesi kedua, Mengenal Lingkungan Asrama. Sesi ini dimulai Pukul 09:35 WITA, Pemateri RP. Gabriel Do Rosario Muki, SVD, pamong koordinator, Pater Gebi mengenalkan Seminaris baru pada lingkungan asrama, mulai dari fasilitas (3 unit asrama, 29 kamar mandi, 8 kelas), hingga aturan dan rutinitas hidup bersama yang dijalani setiap hari. Hal yang ditekankan adalah pentingnya menjaga disiplin, tanggung jawab, dan semangat kebersamaan.

Sesi ketiga, Keuangan Seminari. Sesi ketiga dimulai setelah beristirahat pukul 10:55 WITA, diberikan oleh Romo Vila Lamawato, Ekonom Seminari, Romo menjelaskan sistem keuangan seminari yang transparan dan fleksibel.

Aril Hayon, seminaris baru, bertanya tentang boleh tidaknya mencicil keuangan sekolah dan asrama.

“Boleh dicicil, tapi harus lunas sebelum ujian,” jawab Romo. Romo juga menekankan cara pengiriman uang saku dan bukti transfer yang wajib tertib.

Sesi keempat, Hidup Rohani di Seminari. Materi kerohanian dibawakan oleh Romo Ben Koban, Direktur Spiritual. Romo membuka sesi dengan refleksi kisah Maria dan Marta, mengajak seminaris memahami bahwa rohani bukan sekadar ritual, tapi kehidupan yang harus dihayati.

Dari doa Angelus hingga Lectio Divina, dari Rosario berbahasa Jerman hingga Adorasi, para seminaris diajak masuk ke dalam dunia pembinaan spiritual yang mendalam. “Calon imam harus punya kesadaran rohani yang kokoh,” tegas Romo Ben.

Tampak para seminaris sedang menyimak materi yang diberikan oleh Coach Yanti tentang coaching bertempat di kamar makan A siswa. (23 Juli 2025)


Sesi kelima dilaksanakan sore hari, Sosialisasi Coaching. Sesi kelima diberikan pukul 16:00 WITA oleh Coach Maria Yasinta Uto.

Peserta diajak berdialog, menyampaikan cita-cita atau tujuannya, dan mengenal konsep dasar coaching. “Coaching itu proses membantu seseorang menemukan tujuannya sendiri,” jelas Coach Yanti. Coaching bukan sekadar bimbingan, tapi fasilitasi agar seminaris tumbuh dengan arah yang jelas dan kesadaran pribadi.

Seluruh sesi pada hari kedua kegiatan MPLS berjalan dengan lancar dan baik. Para seminaris baru sangat antusias dan bersemangat mengikuti setiap sesi. Hal ini terlihat dari setiap sesi, para seminaris baru berpartisipasi aktif untuk bertanya dan menyimak setiap materi dengan saksama. Albert Tukan, siswa seminaris baru, mengatakan bahwa kegiatan MPLS hari kedua sangat luar biasa. Ia senang dan bangga mengikuti setiap sesi dari kegiatan MPLS.

“Saya sangat merasa luar biasa kegiatan MPLS hari kedua ini. Mulai dari kegiatan kemarin hingga dari kedua ini setiap sesi yang dibawakan oleh pemateri begitu luar biasa. Saya mengikuti setiap sesi dengan saksama dan terlibat aktif,” jelas Alber Muda Seminari baru asal Belogili.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Candra Welan, seminaris baru, asal Riangkemie. Ia mengatakan bahwa kegiatan MPLS ini sangat bermanfaat bagi dirinya dan teman-teman seminaris baru yang lain.

“Saya sangat bergembira dan senang mengikuti setiap sesi dalam kegiatan MPLS ini. Menurut saya, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami siswa seminaris baru agar kami dapat mengenal jauh lingkungan sekolah di Seminari San Dominggo Hokeng ini,” ungkap Candra Welan.



Penulis: Seksi Publikasi Osis 24024/2025 (Nuel dan Sendy)                         

Editor: Fr. Micky Moruk, SVD dan Katarina Cicih Karnengsih