https://www.seminarisdmhokeng.sch.id/beritahttps://www.seminarisdmhokeng.sch.id/berita Berita

Berita

Keutamaan Santo Dominikus dalam Pewartaan


Pengenalan yang mendalam akan Allah adalah fondasi utama setiap pewartaan. Hal ini mengajari kita bahwa pewartaan bukan sekadar menyampaikan kata-kata manis atau mengulang doktrin yang telah dihafal. Pewartaan sejati lahir dari hati yang mengenal dan mencintai Tuhan secara pribadi. Inilah sebagian isi renungan berdasarkan Injil Matius 28:16-20. Pada triduum hari ketiga bertema “Keutamaan Santo Dominikus dalam Pewartaan” Kamis (7/8/2025) yang dibawakan Fr. Gilbert Reksi Merang, C.Ss.R. dan diikuti warga Komunitas SESADO.

Tantangan besar dalam pewartaan masa kini adalah menjamurnya pribadi-pribadi yang hanya pandai berbicara, rajin menasihati, bahkan penuh semangat di atas mimbar atau media sosial, namun miskin dalam tindakan nyata. Ada sebuah pepatah yang berbunyi "Action speaks louder than words" yang artinya tindakan berbicara lebih nyaring daripada kata-kata. Frasa ini mengingatkan kita akan pentingnya tindakan nyata daripada kata-kata semata. Kata-kata bisa dijahit indah, dibumbui retorika, dihiasi senyum, bahkan disambut tepuk tangan. Tapi jika hidup kita tidak mencerminkan kata-kata itu, maka semuanya tak lebih dari omong kosong.  Demikian tambah Fr. Reksi dalam renungannya yang diikuti anggota komunitas yang hadir dengan sungguh-sungguh.

Dalam renungannya frater kongregasi Redemptoris ini mengajak imam, guru, frater, dan seminaris maupun karyawan untuk meneladani hidup St. Dominikus dalam tindakan nyata setiap hari. Sikap setia, jujur, dan penuh kasih perlu ditunjukkan dalam karya pelayanan, belajar, dan berkomunitas. Dengan demikian kita tidak hanya mewartakan Sabda dengan mulut, tetapi dengan seluruh hidup kita. Demikianlah kita menjadikan hidup kita bermakna dihadapan Allah.

Para seminaris, para pembina dan bapak/ibu guru, pegawai sekolah serta karyawan dan karyawati mengikuti ibadat triduum hari ketiga di Aula             Serba Guna Saron. Rabu, 7/8/2025

Ini merupakan triduum hari ketiga menjelang pesta 75 tahun Seminari Menengah San Dominggo (SESADO) Hokeng. Warga komunitas SESADO diajak merenungkan dan menghayati ketiga keutamaan Santo Dominikus dalam doa dan studi (triduum hari I), hidup berkomunitas (triduum hari II), dan pewartaan (triduum hari III). Nama “San Dominggo/Santo Dominikus”

SESADO berpelindungkan Santo Dominikus, pendiri Ordo Predicatorium (OP)/Ordo Dominikan sebagai penghormatan kepada imam kongregasi ini yang menjadi peretas “Misi Solor”. Benih panggilan yang sudah ditaburkannya perlu dirawat dan SESADO yang didirikan pada 15 Agustus 1950 menjadi tempat persemaian benih panggilan itu.

 

 

 Penulis: Adven Doren dkk.

 Editor: Katarina Cicih Karnengsih

 

Keutamaan Santo Dominikus dalam Pewartaan


Pengenalan yang mendalam akan Allah adalah fondasi utama setiap pewartaan. Hal ini mengajari kita bahwa pewartaan bukan sekadar menyampaikan kata-kata manis atau mengulang doktrin yang telah dihafal. Pewartaan sejati lahir dari hati yang mengenal dan mencintai Tuhan secara pribadi. Inilah sebagian isi renungan berdasarkan Injil Matius 28:16-20. Pada triduum hari ketiga bertema “Keutamaan Santo Dominikus dalam Pewartaan” Kamis (7/8/2025) yang dibawakan Fr. Gilbert Reksi Merang, C.Ss.R. dan diikuti warga Komunitas SESADO.

Tantangan besar dalam pewartaan masa kini adalah menjamurnya pribadi-pribadi yang hanya pandai berbicara, rajin menasihati, bahkan penuh semangat di atas mimbar atau media sosial, namun miskin dalam tindakan nyata. Ada sebuah pepatah yang berbunyi "Action speaks louder than words" yang artinya tindakan berbicara lebih nyaring daripada kata-kata. Frasa ini mengingatkan kita akan pentingnya tindakan nyata daripada kata-kata semata. Kata-kata bisa dijahit indah, dibumbui retorika, dihiasi senyum, bahkan disambut tepuk tangan. Tapi jika hidup kita tidak mencerminkan kata-kata itu, maka semuanya tak lebih dari omong kosong.  Demikian tambah Fr. Reksi dalam renungannya yang diikuti anggota komunitas yang hadir dengan sungguh-sungguh.

Dalam renungannya frater kongregasi Redemptoris ini mengajak imam, guru, frater, dan seminaris maupun karyawan untuk meneladani hidup St. Dominikus dalam tindakan nyata setiap hari. Sikap setia, jujur, dan penuh kasih perlu ditunjukkan dalam karya pelayanan, belajar, dan berkomunitas. Dengan demikian kita tidak hanya mewartakan Sabda dengan mulut, tetapi dengan seluruh hidup kita. Demikianlah kita menjadikan hidup kita bermakna dihadapan Allah.

Para seminaris, para pembina dan bapak/ibu guru, pegawai sekolah serta karyawan dan karyawati mengikuti ibadat triduum hari ketiga di Aula             Serba Guna Saron. Rabu, 7/8/2025

Ini merupakan triduum hari ketiga menjelang pesta 75 tahun Seminari Menengah San Dominggo (SESADO) Hokeng. Warga komunitas SESADO diajak merenungkan dan menghayati ketiga keutamaan Santo Dominikus dalam doa dan studi (triduum hari I), hidup berkomunitas (triduum hari II), dan pewartaan (triduum hari III). Nama “San Dominggo/Santo Dominikus”

SESADO berpelindungkan Santo Dominikus, pendiri Ordo Predicatorium (OP)/Ordo Dominikan sebagai penghormatan kepada imam kongregasi ini yang menjadi peretas “Misi Solor”. Benih panggilan yang sudah ditaburkannya perlu dirawat dan SESADO yang didirikan pada 15 Agustus 1950 menjadi tempat persemaian benih panggilan itu.

 

 

 Penulis: Adven Doren dkk.

 Editor: Katarina Cicih Karnengsih