https://www.seminarisdmhokeng.sch.id/beritahttps://www.seminarisdmhokeng.sch.id/berita
Kamis, 28 September 2023, seluruh siswa Seminari San Dominggo (SESADO) mengikuti kegiatan sosialisasi dan edukasi lingkungan hidup bersama tim dinas lingkungan hidup dari Flores Timur dengan tema “THINK GREEN”. Kegiatan ini dilaksanakan di aula Seminari San Dominggo. Tujuan dari kegiatan adalah membangun kesadaran dan kepedulian para siswa seminari dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Adapun rangkaian kegiatan ini dibagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama berupa kata sambutan dari tim dinas lingkungan hidup dan sekalian menyampaikan materi. Pada sesi kedua para siswa diberikan kesempatan untuk memberikan pendapat atau pertanyaan mengenai persoalan-persoalan yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup. Di dalam pemaparan materi, Pak Darmo sebagai pemateri dari dinas lingkungan Flores Timur menjelaskan bahwa “think green” jika diterjemahkan secara harafiah ke dalam Bahasa Indonesia berarti berpikir hijau. Kata berpikir dalam konteks ini mengandung makna yang lebih luas. Di mana berpikir itu juga diartikan sebagai menyadari, merenung, dan pada akhirnya diwujudkan pada tindakan aksi nyata. Sedangkan kata hijau identik dengan warna alam yang natural, subur, adanya kehidupan. Jadi “think green” merupakan kesadaran untuk menciptakan sesuatu yang alami. Kesadaran yang muncul akan diimplementasikan melalui penghijauan. Bentuk konkret dari penghijauan adalah dengan cara menanam pohon, karena pohon bisa memberikan manfaat secara langsung bagi kehidupan manusia, misalkan pohon sebagai penghasil oksigen yang dibutuhkan oleh manusia maupun hewan, pohon bisa mencegah terjadi bencana, seperti tanah longsor, banjir, dll. Pak Darmo juga menjelaskan bahwa manusia dan alam semesta mempunyai kesamaan. Kesamaan dalam arti ini, manusia dan alam semesta sebagai ciptaan Tuhan. Perbedaannya hanya satu manusia dibekali dengan akal budi. Akal budi yang memampukan manusia untuk berpikir secara benar dan baik, serta bertindak dengan bijaksana. Dengan akal budi manusia bisa merawat dan menjaga kelestarian lingkungan hidup menjadi baik. Menjaga kelestarian lingkungan hidup merupakan bentuk ungkapan rasa Syukur dan penghormatan manusia pada Tuhan sebagai pencipta. Manusia kembali membangun taman Eden. Taman yang diciptakan oleh Tuhan baik adanya. Pada akhir kegiatan Pak Darmo juga menyampaikan bahwa persoalan lingkungan hidup merupakan persoalan yang sangat kompleks. Oleh karena itu kerja sama dari berbagai pihak dan seluruh masyarakat sangat dibutuhkan.
Fr. Arsy Sina
Kamis, 28 September 2023, seluruh siswa Seminari San Dominggo (SESADO) mengikuti kegiatan sosialisasi dan edukasi lingkungan hidup bersama tim dinas lingkungan hidup dari Flores Timur dengan tema “THINK GREEN”. Kegiatan ini dilaksanakan di aula Seminari San Dominggo. Tujuan dari kegiatan adalah membangun kesadaran dan kepedulian para siswa seminari dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Adapun rangkaian kegiatan ini dibagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama berupa kata sambutan dari tim dinas lingkungan hidup dan sekalian menyampaikan materi. Pada sesi kedua para siswa diberikan kesempatan untuk memberikan pendapat atau pertanyaan mengenai persoalan-persoalan yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup. Di dalam pemaparan materi, Pak Darmo sebagai pemateri dari dinas lingkungan Flores Timur menjelaskan bahwa “think green” jika diterjemahkan secara harafiah ke dalam Bahasa Indonesia berarti berpikir hijau. Kata berpikir dalam konteks ini mengandung makna yang lebih luas. Di mana berpikir itu juga diartikan sebagai menyadari, merenung, dan pada akhirnya diwujudkan pada tindakan aksi nyata. Sedangkan kata hijau identik dengan warna alam yang natural, subur, adanya kehidupan. Jadi “think green” merupakan kesadaran untuk menciptakan sesuatu yang alami. Kesadaran yang muncul akan diimplementasikan melalui penghijauan. Bentuk konkret dari penghijauan adalah dengan cara menanam pohon, karena pohon bisa memberikan manfaat secara langsung bagi kehidupan manusia, misalkan pohon sebagai penghasil oksigen yang dibutuhkan oleh manusia maupun hewan, pohon bisa mencegah terjadi bencana, seperti tanah longsor, banjir, dll. Pak Darmo juga menjelaskan bahwa manusia dan alam semesta mempunyai kesamaan. Kesamaan dalam arti ini, manusia dan alam semesta sebagai ciptaan Tuhan. Perbedaannya hanya satu manusia dibekali dengan akal budi. Akal budi yang memampukan manusia untuk berpikir secara benar dan baik, serta bertindak dengan bijaksana. Dengan akal budi manusia bisa merawat dan menjaga kelestarian lingkungan hidup menjadi baik. Menjaga kelestarian lingkungan hidup merupakan bentuk ungkapan rasa Syukur dan penghormatan manusia pada Tuhan sebagai pencipta. Manusia kembali membangun taman Eden. Taman yang diciptakan oleh Tuhan baik adanya. Pada akhir kegiatan Pak Darmo juga menyampaikan bahwa persoalan lingkungan hidup merupakan persoalan yang sangat kompleks. Oleh karena itu kerja sama dari berbagai pihak dan seluruh masyarakat sangat dibutuhkan.
Fr. Arsy Sina