https://www.seminarisdmhokeng.sch.id/beritahttps://www.seminarisdmhokeng.sch.id/berita
Kegiatan Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) hariketiga di SMAS Seminari San
Dominggo Hokeng,pada Selasa (26/07/2023) yang didampingi oleh panitia MPLS
dan pengurus OSIS Sesado berjalan aman dan lancar.Kegiatan MPLS
ini dilangsungkan di aula.MPLS hari ketiga ini terdiri dari empat sesi yang
dibawakan oleh para pemateri yang dipercayakan oleh panitia.
Pada sesi pertama, RD.
Yosdo membawakan tema “Belajar Efektif”.Dalam sesi ini,
pemateri menjelaskan tentang tiga tipe belajar yakni, tipe visual (melihat), auditorial
(mendengar), dan kinestesia
(gerak atau menulis).Lebih lanjut, RD.
Yosdo membagikan kiat-kiat belajar efektif kepada peserta MPLS. Hemat RD. Yosdo,
belajar efektif terdiri dari belajar bersama, membuat intisari atau ringkasan dari setiap
inti pembelajaran, disiplin dalam belajar (perencanaan dan pembagian waktu belajar),
harus aktif bertanya, meningkatkan minat baca, trial
and error (belajar dan bereksperimen secara mandiri akan memecahkan masalah),
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang digemari, hindari belajar yang berlebihan,
bermain dan bekerja serta istirahat yang cukup). Selain itu, pemateri juga
menjabarkan hambatan-hambatan dalam belajar diantaranya, kemampuan intelek yang
lemah, tidak memiliki motivasi belajar, malas, tidak disiplin, menunda waktu belajar,
sarana dan prasarana yang tidak memadai, dan lingkungan sekolah yang
kurang mendukung.Menutup sesi pertama ini, RD.
Yosdo menegaskan tentang pentingnya belajar efektif untuk mencapai kesuksesan.“Non scholae, sed vitae discimus
(kita sekolah bukan untuk nilai tetapi untuk hidup”, tutup pemateri.
Sesi kedua, tema yang dibicarakan tentang
“Pendidikan Karakter dan Tata Krama”.Pemateri untuk sesi ini adalah RD. Ecce
Muda.Sebelum memulai materinya, RD. Ecce memberiakan pertanyaan kepada peserta MPLS
tentang peran peraturan dalam kehidupan berasrama.Setelah itu,
pemateri memaparkan definisi singkat dari pendidikan karakter yakni suatu usaha yang
sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan potensi peserta didik guna membangun karakter
yang baik, dengan tujuan menanamkan nilai-nilai karakter tertentu.Pendidikan karakter
juga berfungsi sebagai pembentuk karakter seseorang sehingga menjadi pribadi yang
bermoral, berakhlak mulia, toleran, berperilaku baik, berpikiran baik,
berhati baik,
dan berperilaku baik.“Pendidikankaraktersangatberdampakbagipertumbuhankarakterseseorang,
jika pendidikan karakter kurang maka akan timbul krisis moral.Mendirikan karakter yang
kokoh harus dilakukan sejak dini dengan cara character
education,”tegas RD. Ecce.
Pada sesi ketiga, tema yang dibicarakan adalah “Perpustakaan Sekolah”.RD. Yosdo tampil sebagai pembicara dalam sesi ini.Pemateri memulai sesi ini dengan menampilkan foto pendiri perpustakaan, P. Willyam Popp, SVD.selanjutnya, pemateri menjelaskan tentang Visi Misi dari perpustakaan Sesado Hokeng, aturan mengunjungi perpustakaan (membaca dan meminjam buku), ketertiban dan keheningan dalam perpustakaan serta fungsi dari perpustakaan itu sendiri. RD. Yosdo dalam materinya mengkhawatirkan perkembangan teknologi yang kadang justru mereduksi keberadaan perpustakaan dan buku-buku yang menjadi bahan bacaan karena di jaman yang kian modern ini, pengaruh gadget sangat kuat bagi generasi mlenial.“Kesadaran membaca buku harus terus ditingkatkan agar terhindar dari kebodohan.Perpustakaan mempunyai peran yang penting sebagai gudang penyimpanan buku, pusat kegiatan pendidikan antara guru dan siswa untuk menambah pengetahuan,” tutup RD. Yosdo
Sesi keempat, tema yang
dibicarakan adalah “Kesadaran Berbangsa dan Bernegara.” pembicara dalam sesi ini adalah
Pak Avictus Yakobus, pengampuh mata pelajaran PPKN di SMAS
Seminari Hokeng.Dalam sesi ini,
pemateri menjelaskan tentang kesadaran bela negara sebagai upaya mempertahankan negara kita dari gangguan dan ancaman entah dari dalam atau dari luar negara .Lebih lanjut,
pemateri menegaskan pentingnya sikap patriot
dalam membela negara tercinta ini.“Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban,
diantaranya adalah hak untuk bela negara, hak untuk hidup, hak untuk beragama,
dan hak untuk berpendapat. Ada pun kewajiban yang harus dipenuhi oleh warga negara yakni,
kewajiban mentaati hukum, menghormati HAM,
wajib ikut serta dalam usaha membela negara. Kesadaran berbangsa dan bernegara dibuktikan dengan jiwa nasionalisme dan patriotisme,
mencintai produk-produk tanah air, dan mencintai negara sendiri tanpa menjelekkan negara
lain”, ujar Pak Ako..
Sesi kelima, tema yang dibicarakan tentang
"Kepramukaan".Dalam sesi ini, P. Gebi, SVD bersama peserta MPLS
mengadakan latihan baris-berbaris dan apel. Tema Kepramukaan menjadi akhir dari
kegiatan MPLS hari ketiga ini.
Kegiatan Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) hariketiga di SMAS Seminari San
Dominggo Hokeng,pada Selasa (26/07/2023) yang didampingi oleh panitia MPLS
dan pengurus OSIS Sesado berjalan aman dan lancar.Kegiatan MPLS
ini dilangsungkan di aula.MPLS hari ketiga ini terdiri dari empat sesi yang
dibawakan oleh para pemateri yang dipercayakan oleh panitia.
Pada sesi pertama, RD.
Yosdo membawakan tema “Belajar Efektif”.Dalam sesi ini,
pemateri menjelaskan tentang tiga tipe belajar yakni, tipe visual (melihat), auditorial
(mendengar), dan kinestesia
(gerak atau menulis).Lebih lanjut, RD.
Yosdo membagikan kiat-kiat belajar efektif kepada peserta MPLS. Hemat RD. Yosdo,
belajar efektif terdiri dari belajar bersama, membuat intisari atau ringkasan dari setiap
inti pembelajaran, disiplin dalam belajar (perencanaan dan pembagian waktu belajar),
harus aktif bertanya, meningkatkan minat baca, trial
and error (belajar dan bereksperimen secara mandiri akan memecahkan masalah),
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang digemari, hindari belajar yang berlebihan,
bermain dan bekerja serta istirahat yang cukup). Selain itu, pemateri juga
menjabarkan hambatan-hambatan dalam belajar diantaranya, kemampuan intelek yang
lemah, tidak memiliki motivasi belajar, malas, tidak disiplin, menunda waktu belajar,
sarana dan prasarana yang tidak memadai, dan lingkungan sekolah yang
kurang mendukung.Menutup sesi pertama ini, RD.
Yosdo menegaskan tentang pentingnya belajar efektif untuk mencapai kesuksesan.“Non scholae, sed vitae discimus
(kita sekolah bukan untuk nilai tetapi untuk hidup”, tutup pemateri.
Sesi kedua, tema yang dibicarakan tentang
“Pendidikan Karakter dan Tata Krama”.Pemateri untuk sesi ini adalah RD. Ecce
Muda.Sebelum memulai materinya, RD. Ecce memberiakan pertanyaan kepada peserta MPLS
tentang peran peraturan dalam kehidupan berasrama.Setelah itu,
pemateri memaparkan definisi singkat dari pendidikan karakter yakni suatu usaha yang
sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan potensi peserta didik guna membangun karakter
yang baik, dengan tujuan menanamkan nilai-nilai karakter tertentu.Pendidikan karakter
juga berfungsi sebagai pembentuk karakter seseorang sehingga menjadi pribadi yang
bermoral, berakhlak mulia, toleran, berperilaku baik, berpikiran baik,
berhati baik,
dan berperilaku baik.“Pendidikankaraktersangatberdampakbagipertumbuhankarakterseseorang,
jika pendidikan karakter kurang maka akan timbul krisis moral.Mendirikan karakter yang
kokoh harus dilakukan sejak dini dengan cara character
education,”tegas RD. Ecce.
Pada sesi ketiga, tema yang dibicarakan adalah “Perpustakaan Sekolah”.RD. Yosdo tampil sebagai pembicara dalam sesi ini.Pemateri memulai sesi ini dengan menampilkan foto pendiri perpustakaan, P. Willyam Popp, SVD.selanjutnya, pemateri menjelaskan tentang Visi Misi dari perpustakaan Sesado Hokeng, aturan mengunjungi perpustakaan (membaca dan meminjam buku), ketertiban dan keheningan dalam perpustakaan serta fungsi dari perpustakaan itu sendiri. RD. Yosdo dalam materinya mengkhawatirkan perkembangan teknologi yang kadang justru mereduksi keberadaan perpustakaan dan buku-buku yang menjadi bahan bacaan karena di jaman yang kian modern ini, pengaruh gadget sangat kuat bagi generasi mlenial.“Kesadaran membaca buku harus terus ditingkatkan agar terhindar dari kebodohan.Perpustakaan mempunyai peran yang penting sebagai gudang penyimpanan buku, pusat kegiatan pendidikan antara guru dan siswa untuk menambah pengetahuan,” tutup RD. Yosdo
Sesi keempat, tema yang
dibicarakan adalah “Kesadaran Berbangsa dan Bernegara.” pembicara dalam sesi ini adalah
Pak Avictus Yakobus, pengampuh mata pelajaran PPKN di SMAS
Seminari Hokeng.Dalam sesi ini,
pemateri menjelaskan tentang kesadaran bela negara sebagai upaya mempertahankan negara kita dari gangguan dan ancaman entah dari dalam atau dari luar negara .Lebih lanjut,
pemateri menegaskan pentingnya sikap patriot
dalam membela negara tercinta ini.“Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban,
diantaranya adalah hak untuk bela negara, hak untuk hidup, hak untuk beragama,
dan hak untuk berpendapat. Ada pun kewajiban yang harus dipenuhi oleh warga negara yakni,
kewajiban mentaati hukum, menghormati HAM,
wajib ikut serta dalam usaha membela negara. Kesadaran berbangsa dan bernegara dibuktikan dengan jiwa nasionalisme dan patriotisme,
mencintai produk-produk tanah air, dan mencintai negara sendiri tanpa menjelekkan negara
lain”, ujar Pak Ako..
Sesi kelima, tema yang dibicarakan tentang
"Kepramukaan".Dalam sesi ini, P. Gebi, SVD bersama peserta MPLS
mengadakan latihan baris-berbaris dan apel. Tema Kepramukaan menjadi akhir dari
kegiatan MPLS hari ketiga ini.