https://www.seminarisdmhokeng.sch.id/beritahttps://www.seminarisdmhokeng.sch.id/berita
SMAS Seminari San
Dominggo Hokeng menggelar ujian karya tulis ilmiah bagi peserta
didik kelas XII. Setelah melalui proses penulisan dan koreksi
pembimbing, karya tulis ilmiah dikumpulkan dan dipertanggungjawabkan
melalui ujian di hadapan dewan penguji. Kegiatan ujian dilaksanakan
dari tanggal 13 – 21 Januari 2023.
Ujian karya ilmiah
dapat menjadikan peserta didik lebih matang dalam mengasah pengetahuan. Judul
tulisan peserta didik bervariasi, tentang budaya, agama, politik, sosial dan
ekonomi. Penulisan karya ilmiah ini juga sebagai salah satu syarat bagi siswa
untuk mengikuti ujian sekolah.
Ujian
pertanggungjawaban karya ilmiah ini sudah dilaksanakan Sesado Hokeng selama 3
tahun terakhir. Tujuannya, untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan
pikiran siswa dalam mencermati, merancang, dan menghasilkan karya ilmiah yang
baik dan dapat dipertanggungjawabkan di hadapan dewan penguji.
Siswa menghasilkan
karya tulis ilmiah sendiri tanpa menyalin atau memplagiat tulisan orang lain.
Kejujuran peserta didik dapat dipertanggungjawabkan ketika ditanya keaslian
karya tulis saat ujian. Dasar pengetahuan karya ilmiah telah diajari di bangku
SMA dijadikan sebagai rujukan pengembangan intelektual sehingga peserta didik dapat
memperoleh pendidikan yang baik di perguruan tinggi.
Dengan penulisan karya
tulis ilmiah dan mempertanggungjawabkan, para peserta didik dilatih untuk
mengembangkan kecakapan literasi, berbicara di hadapan orang lain. Peserta
didik juga dilatih untuk mengenal dan mempelajari bagaimana cara menulis karya
tulis ilmiah yang baik.
Kepala SMAS Seminari
San Dominggo RD. Alfonsus P. Wungubelen menyatakan bahwa ujian karya tulis
ilmiah telah dilaksanakan selama 3 tahun terakhir. Ujian karya tulis ilmiah
dilaksanakan untuk menguji peserta didik selama mendasari dan mendalami
pengetahuan di lembaga pendidikan calon imam.
Selain itu, karya
tulis ilmiah dapat berguna bagi pembentukan diri dan proses belajar bersama
dalam pengembangan intelektual.
Romo Alfonsus Wungubelen
menambahkan, karya tulis ilmiah yang dipertanggung jawabkan oleh peserta didik
disusun sesuai dengan pedoman penulisan karya tulis ilmiah dari sekolah.
Ia juga menyampaikan
bahwa pendalaman materi pelajaran selama ini dapat diterapkan dalam kehidupan peserta
didik dan dapat merubah pola pikir peserta didik untuk menyiapkan diri dalam
perubahan zaman ini.
Menurut Romo Alfons,
manfaat dari karya tulis ilmiah bagi peserta didik adalah ada iklim ilmiah dan
budaya ilmiah yang telah dipelajari peserta didik dan juga metodologi penulisan
yang didapat dari mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Akademik selama berada di
lembaga pendidikan. Peserta didik diharapkan dapat mengetahui cara penulisan
karya tulis ilmiah yang benar.
Di akhir kesempatan
itu juga ia menyampaikan manfaat dari karya tulis ilmiah bagi sekolah adalah
sekolah menyiapkan fasilitas yang memadai untuk peserta didik dalam menyusun
karya tulis imiah, sekolah telah menyediakan kelas menulis bagi peserta didik
dan telah menyediakan fasilitas pendukung dalam penulisan. Keterampilan menulis
peserta didik terus diasah di lembaga ini agar menyiapkan generasi emas kedepan
bagi bangsa dan Gereja.
Guru pembimbing karya
ilmiah, RD Sandro Losor menyatakan bahwa penulisan karya ilmiah dan
pertanggungjawabannya di hadapan dewan penguji bukan hanya syarat untuk
mengikuti ujian akhir. Akan tetapi juga kesempatan untuk pengembangan kapasitas
ilmiah dan akademik. Seorang peserta didik diukur kemampuan intelektualitasnya
melalui pengungkapan argumentasi lewat berbicara dan menulis secara runtut dan
sistematis. Kultur membaca dan menulis itulah yang merupakan kekhasan dari SMAS
Seminari San Dominggo.
Aktivitas peserta
didik dalam keseharian di rumah rahim kehidupan dan taman kegembiraan ini
selalu mengarah pada teori kognitif atau cara berpikir peserta didik. Cara
berpikir ini telah dituangkan dalam kehidupan sehari-hari untuk selalu memahami
realitas kehidupan manusia secara fakta dan menuangkan dalam tulisan.
Kompetensi peserta
didik inilah yang telah diajarkan dalam setiap mata pelajaran di lembaga
pendidikan calon imam ini.
Guru Bahasa Indonesia
SMAS Seminari Sesado Hokeng, Epin Niron menyatakan bahwa karya ilmiah merupakan
salah satu strategi yang dirasa sangat efisien dan efektif untuk melihat
sejauhmana para peserta didik mampu menerapkan semua teori yang telah
dipelajari dan juga hal-hal dalam masyarakat yang patut untuk diketahui dan
dipelajari secara mendalam.
Empat pilar pendidikan yang dirumuskan oleh komisi UNESCO pada
abad ke-21 salah satunya adalah learning to know atau belajar untuk mengetahui mengacu
kepada kegiatan belajar yang difokuskan kepada upaya mengenal, memahami, dan
membangun pengetahuan dan mengombinasikannya dengan unsur-unsur eksternal
terkait lainnya.
Pengetahuan peserta didik kelas XII selama menempuh pendidikan
di rumah rahim kehidupan telah masuk dalam learning to know di mana peserta didik telah mengenal,
memahami dan membangun pengetahuan untuk pengembangan diri dan untuk mengenal
kehidupan manusia dan perkembangan zaman saat ini.
Selain itu, peserta didik kelas XII telah masuk dalam learning to be atau belajar untuk menjadi atau mengacu
pada kegiatan belajar yang difokuskan kepada upaya mengembangkan kemampuannya
secara penuh, sehingga menjadi seseorang mempunyai keterampilan.
Dalam proses penyusunan
karya tulis ilmiah, peserta didik dapat belajar untuk memahami judul yang
disusun, belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, belajar
untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain dan belajar untuk membangun dan
menemukan jati diri.
Kesempatan ini begitu berharga bagi peserta didik dalam
mempertanggungjawabkan karya ilmiah sebagai pembelajaran yang menuju pada learning to know dan learning to be. Kedua pilar ini membentuk jati diri peserta
didik melalui intelektual untuk menyiapkan diri yang baik dan menerima
perubahan zaman dalam diri melalui dunia pendidikan. (Kornelis Kuswono Iri,
S.Pd/guru SMAS Sesado Hokeng)
SMAS Seminari San
Dominggo Hokeng menggelar ujian karya tulis ilmiah bagi peserta
didik kelas XII. Setelah melalui proses penulisan dan koreksi
pembimbing, karya tulis ilmiah dikumpulkan dan dipertanggungjawabkan
melalui ujian di hadapan dewan penguji. Kegiatan ujian dilaksanakan
dari tanggal 13 – 21 Januari 2023.
Ujian karya ilmiah
dapat menjadikan peserta didik lebih matang dalam mengasah pengetahuan. Judul
tulisan peserta didik bervariasi, tentang budaya, agama, politik, sosial dan
ekonomi. Penulisan karya ilmiah ini juga sebagai salah satu syarat bagi siswa
untuk mengikuti ujian sekolah.
Ujian
pertanggungjawaban karya ilmiah ini sudah dilaksanakan Sesado Hokeng selama 3
tahun terakhir. Tujuannya, untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan
pikiran siswa dalam mencermati, merancang, dan menghasilkan karya ilmiah yang
baik dan dapat dipertanggungjawabkan di hadapan dewan penguji.
Siswa menghasilkan
karya tulis ilmiah sendiri tanpa menyalin atau memplagiat tulisan orang lain.
Kejujuran peserta didik dapat dipertanggungjawabkan ketika ditanya keaslian
karya tulis saat ujian. Dasar pengetahuan karya ilmiah telah diajari di bangku
SMA dijadikan sebagai rujukan pengembangan intelektual sehingga peserta didik dapat
memperoleh pendidikan yang baik di perguruan tinggi.
Dengan penulisan karya
tulis ilmiah dan mempertanggungjawabkan, para peserta didik dilatih untuk
mengembangkan kecakapan literasi, berbicara di hadapan orang lain. Peserta
didik juga dilatih untuk mengenal dan mempelajari bagaimana cara menulis karya
tulis ilmiah yang baik.
Kepala SMAS Seminari
San Dominggo RD. Alfonsus P. Wungubelen menyatakan bahwa ujian karya tulis
ilmiah telah dilaksanakan selama 3 tahun terakhir. Ujian karya tulis ilmiah
dilaksanakan untuk menguji peserta didik selama mendasari dan mendalami
pengetahuan di lembaga pendidikan calon imam.
Selain itu, karya
tulis ilmiah dapat berguna bagi pembentukan diri dan proses belajar bersama
dalam pengembangan intelektual.
Romo Alfonsus Wungubelen
menambahkan, karya tulis ilmiah yang dipertanggung jawabkan oleh peserta didik
disusun sesuai dengan pedoman penulisan karya tulis ilmiah dari sekolah.
Ia juga menyampaikan
bahwa pendalaman materi pelajaran selama ini dapat diterapkan dalam kehidupan peserta
didik dan dapat merubah pola pikir peserta didik untuk menyiapkan diri dalam
perubahan zaman ini.
Menurut Romo Alfons,
manfaat dari karya tulis ilmiah bagi peserta didik adalah ada iklim ilmiah dan
budaya ilmiah yang telah dipelajari peserta didik dan juga metodologi penulisan
yang didapat dari mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Akademik selama berada di
lembaga pendidikan. Peserta didik diharapkan dapat mengetahui cara penulisan
karya tulis ilmiah yang benar.
Di akhir kesempatan
itu juga ia menyampaikan manfaat dari karya tulis ilmiah bagi sekolah adalah
sekolah menyiapkan fasilitas yang memadai untuk peserta didik dalam menyusun
karya tulis imiah, sekolah telah menyediakan kelas menulis bagi peserta didik
dan telah menyediakan fasilitas pendukung dalam penulisan. Keterampilan menulis
peserta didik terus diasah di lembaga ini agar menyiapkan generasi emas kedepan
bagi bangsa dan Gereja.
Guru pembimbing karya
ilmiah, RD Sandro Losor menyatakan bahwa penulisan karya ilmiah dan
pertanggungjawabannya di hadapan dewan penguji bukan hanya syarat untuk
mengikuti ujian akhir. Akan tetapi juga kesempatan untuk pengembangan kapasitas
ilmiah dan akademik. Seorang peserta didik diukur kemampuan intelektualitasnya
melalui pengungkapan argumentasi lewat berbicara dan menulis secara runtut dan
sistematis. Kultur membaca dan menulis itulah yang merupakan kekhasan dari SMAS
Seminari San Dominggo.
Aktivitas peserta
didik dalam keseharian di rumah rahim kehidupan dan taman kegembiraan ini
selalu mengarah pada teori kognitif atau cara berpikir peserta didik. Cara
berpikir ini telah dituangkan dalam kehidupan sehari-hari untuk selalu memahami
realitas kehidupan manusia secara fakta dan menuangkan dalam tulisan.
Kompetensi peserta
didik inilah yang telah diajarkan dalam setiap mata pelajaran di lembaga
pendidikan calon imam ini.
Guru Bahasa Indonesia
SMAS Seminari Sesado Hokeng, Epin Niron menyatakan bahwa karya ilmiah merupakan
salah satu strategi yang dirasa sangat efisien dan efektif untuk melihat
sejauhmana para peserta didik mampu menerapkan semua teori yang telah
dipelajari dan juga hal-hal dalam masyarakat yang patut untuk diketahui dan
dipelajari secara mendalam.
Empat pilar pendidikan yang dirumuskan oleh komisi UNESCO pada
abad ke-21 salah satunya adalah learning to know atau belajar untuk mengetahui mengacu
kepada kegiatan belajar yang difokuskan kepada upaya mengenal, memahami, dan
membangun pengetahuan dan mengombinasikannya dengan unsur-unsur eksternal
terkait lainnya.
Pengetahuan peserta didik kelas XII selama menempuh pendidikan
di rumah rahim kehidupan telah masuk dalam learning to know di mana peserta didik telah mengenal,
memahami dan membangun pengetahuan untuk pengembangan diri dan untuk mengenal
kehidupan manusia dan perkembangan zaman saat ini.
Selain itu, peserta didik kelas XII telah masuk dalam learning to be atau belajar untuk menjadi atau mengacu
pada kegiatan belajar yang difokuskan kepada upaya mengembangkan kemampuannya
secara penuh, sehingga menjadi seseorang mempunyai keterampilan.
Dalam proses penyusunan
karya tulis ilmiah, peserta didik dapat belajar untuk memahami judul yang
disusun, belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, belajar
untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain dan belajar untuk membangun dan
menemukan jati diri.
Kesempatan ini begitu berharga bagi peserta didik dalam
mempertanggungjawabkan karya ilmiah sebagai pembelajaran yang menuju pada learning to know dan learning to be. Kedua pilar ini membentuk jati diri peserta
didik melalui intelektual untuk menyiapkan diri yang baik dan menerima
perubahan zaman dalam diri melalui dunia pendidikan. (Kornelis Kuswono Iri,
S.Pd/guru SMAS Sesado Hokeng)