https://www.seminarisdmhokeng.sch.id/beritahttps://www.seminarisdmhokeng.sch.id/berita
Hokeng- Lembaga pendidikan calon imam Seminari
Menengah San Dominggo yang terletak di Desa Hokeng Jaya, Kec. wulanggitang,
Kab. Flores Timur. Seminari Menengah San
Dominggo Hokeng menjalankan program tahunan sama seperti SMA/SMK lainnya. Salah
satu program yang diterapkan di SMAS Seminari San Dominggo pada awal tahun
ajaran baru adalah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk calon
seminaris baru.
Kegiatan
MPLS tahun ajaran 2022/2023 dilaksanakan dari tanggal 18-20 Juli 2022,
menyajikan banyak kegiatan berupa pemaparan materi yang berkaitan dengan
kehidupan, kondisi, serta pembinaan di Seminari, serta kegiatan animasi khas
Seminari Hokeng. Kegiatan ini bertujuan membantu Seminaris baru dalam
beradaptasi dengan keadaan, kondisi serta kehidupan di Seminari. Kegiatan ini
di bantu oleh panitia MPLS yang adalah pengurus OSIS SESADO periode 2022/2023
yang di nakhodai oleh Ketua OSIS Anjas Peurapeq dan ketua panitia ibu Devi
Koban, yang mengawal kegiatan MPLS ini dengan baik melalui semangat dan kerja
keras.
Kegiatan
MPLS hari kedua (Selasa,19/07/2022) dimuali pada pukul 08.00 yang dibuka dengan
literasi dan animasi, yang merupakan tradisi khas SESADO dalam memulai suatu
kegiatan. Kegiatan dilanjutkan dengan materi pertama dari RD. Yosep Dominikus
atau yang akrab disapa RD. Yosdo mengenai sekolah dan penggunaan perpustakaan.
Dari segi sekolah RD. Yosdo juga menjelaskan tentang struktur organisasi
sekolah, keadaan warga SESADO, kondisi Bangunan Seminari serta kurikulum yang
berlaku di Seminari Hokeng. “Seminari Hokeng dalam tahun ajaran baru ini akan
menerapkan tiga kurikulum, diantaranya: kurikulum 13 untuk kelas XI dan kelas
XII, kurikulum merdeka belajar untuk KPP dan Kelas X dan yang terakhir
kurikulum Seminari yang berlaku untuk semua”, tutur RD. Yosdo dalam penjelasan
berkenaan dengan kurikulum. Dalam materi, Romo juga menegaskan pentingnya
menghargai barang-barang milik Seminari, karena menurut Romo barang-barang Seminari
tidak hanya digunakan saat sekarang, tetapi akan berlangsung terus sampai
tahun-tahun berikutnya.
Pada
sesi kedua, kegiatan diisi dengan materi dari Pak Kornelius Kuswono Iri atau
yang lazim disapa pak Kusno, yang membawakan materi tentang Wawasan Wiyata
Mandala. Materi diawali dengan
perkenalan diri dari pak Kusno Iri. Pada
bagian inti dari materi pak kusno memberikan gambaran tentangan defenisi,
fungsi, ciri-ciri, prinsip, dan penggunaan sekolah serta proses belajar
mengajar (PBM) serta prilaku dan tindakan menjaga nama baik sekolah. Di akhir
kata Pak Kusno memberikan sebuah kata motifasi untuk teman-teman peserta MPLS, “Hidup tidak akan pernah maju tanpa hadirnya
ilmu pengetahuan dan pendididkan yang kamu dapatkan sejak kecil di bangku
sekolah dasar hingga kuliah akan membuat
kehidupanmu dimasa mendatang lebih berarti dan bermanfaat”. Menurut Pak
Kusno, kita semua sampai pada saat ini, hadir disini dan ada bersama disini
berkat ilmu pengetahuan dan pendidikan. Oleh karena itu kita harus giat belajar
untuk memajukan pendidikan.
Pada
sesi ketiga, kegitan diisi dengan materi Kurikulum Merdeka oleh Pak Yohanes
Dara. Pada kesempatan ini Pak Hans menejelaskan tentang defenisi, karakteristik
serta keunggulan dari kurikulum merdeka. “Sasaran dari kurikulum ini adalah
kelas KPP dan kelas X dengan memberlakukan sistem kelompok yang dibagi sama
rata dengan tidak menggunakan sistem jurusan”, kata pak Hans berkenaan dengan
materi yang dibawakan. Pada kesempatan terakhir pak Hans membuka sesi tanya
jawab.
Pada
sesi keempat diisi dengan materi Etika dan Tata Krama oleh RD. Sirilus Lela
Wutun sebagai sasi terakhir sebelum makan siang. Dalam pemaparan materi, para
peserta MPLS di bekali hal-hal berkenaan dengan etika dan tata krama, terutama
yang berlaku di seminari hokeng. “Menurut sidang kami para imam keuskupan
Larantuka yang terjadi di Sesabanu, yang mulia bapak Uskup Larantuka menegaskan
bahwa ada 4 pelanggaran yang dianggap fatal dan memiliki sanksi yang berat,
yakni: merokok, bolos, mencuri dan berkelahi”, penjelasan RD. Silu pada akhir
materi yang berkaitan dengan pelanggaran dan sanksinya. Menurut beliau semua
pelanggaran beserta sanksinya telah dimasukan kedalam aturan, baik aturan rumah
mapun aturan sekolah. Oleh karena itu semua sanksi yang di berikan ketika
terjadi pelanggaran adalah aturan yang berlaku dan merupakan kesepakatan
bersama.
Kegiatan
MPLS hari kedua ditutup dengan kegiatan Pramuka yang terjadi di lapangan bola
kaki A SESADO, pukul. 16.00 – 17.30. Dalam kesempatan ini panitia juga
menggundang 4 orang anggota Koramil Boru 1624-06, Kec. Wulanggitang untuk
membantu memberikan pembekalan berkaitan dengan
materi peraturan baris berbaris (PBB). Dalam kegiatan PBB pengurus inti
OSIS dan para pembina pramuka SESADO terlibat dalam kegiatan tersebut. Harapan
dari Ketua MPLS, ibu Devi Koban, semoga kegiatan hari ketiga besok juga dapat
berjalan dengan lancar seperti hari ini. Ibu Devi Juga berharap agar semua
anggota panitia dan masing-masing seksi tetap semangat dan rendah hati. Para
seminaris baru terlibat dan antusias menerima materi pada setiap kegiatan, yang
dapat diharapkan para seminaris baru dapat berdaptasi dan menjalankan pembinaan
di Lembaga calon imam sesuai dengan spirit St. Dominikus.
Penulis: Rian Wain
Siswa kelas XII IPA, Sesado Hokeng
Hokeng- Lembaga pendidikan calon imam Seminari
Menengah San Dominggo yang terletak di Desa Hokeng Jaya, Kec. wulanggitang,
Kab. Flores Timur. Seminari Menengah San
Dominggo Hokeng menjalankan program tahunan sama seperti SMA/SMK lainnya. Salah
satu program yang diterapkan di SMAS Seminari San Dominggo pada awal tahun
ajaran baru adalah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk calon
seminaris baru.
Kegiatan
MPLS tahun ajaran 2022/2023 dilaksanakan dari tanggal 18-20 Juli 2022,
menyajikan banyak kegiatan berupa pemaparan materi yang berkaitan dengan
kehidupan, kondisi, serta pembinaan di Seminari, serta kegiatan animasi khas
Seminari Hokeng. Kegiatan ini bertujuan membantu Seminaris baru dalam
beradaptasi dengan keadaan, kondisi serta kehidupan di Seminari. Kegiatan ini
di bantu oleh panitia MPLS yang adalah pengurus OSIS SESADO periode 2022/2023
yang di nakhodai oleh Ketua OSIS Anjas Peurapeq dan ketua panitia ibu Devi
Koban, yang mengawal kegiatan MPLS ini dengan baik melalui semangat dan kerja
keras.
Kegiatan
MPLS hari kedua (Selasa,19/07/2022) dimuali pada pukul 08.00 yang dibuka dengan
literasi dan animasi, yang merupakan tradisi khas SESADO dalam memulai suatu
kegiatan. Kegiatan dilanjutkan dengan materi pertama dari RD. Yosep Dominikus
atau yang akrab disapa RD. Yosdo mengenai sekolah dan penggunaan perpustakaan.
Dari segi sekolah RD. Yosdo juga menjelaskan tentang struktur organisasi
sekolah, keadaan warga SESADO, kondisi Bangunan Seminari serta kurikulum yang
berlaku di Seminari Hokeng. “Seminari Hokeng dalam tahun ajaran baru ini akan
menerapkan tiga kurikulum, diantaranya: kurikulum 13 untuk kelas XI dan kelas
XII, kurikulum merdeka belajar untuk KPP dan Kelas X dan yang terakhir
kurikulum Seminari yang berlaku untuk semua”, tutur RD. Yosdo dalam penjelasan
berkenaan dengan kurikulum. Dalam materi, Romo juga menegaskan pentingnya
menghargai barang-barang milik Seminari, karena menurut Romo barang-barang Seminari
tidak hanya digunakan saat sekarang, tetapi akan berlangsung terus sampai
tahun-tahun berikutnya.
Pada
sesi kedua, kegiatan diisi dengan materi dari Pak Kornelius Kuswono Iri atau
yang lazim disapa pak Kusno, yang membawakan materi tentang Wawasan Wiyata
Mandala. Materi diawali dengan
perkenalan diri dari pak Kusno Iri. Pada
bagian inti dari materi pak kusno memberikan gambaran tentangan defenisi,
fungsi, ciri-ciri, prinsip, dan penggunaan sekolah serta proses belajar
mengajar (PBM) serta prilaku dan tindakan menjaga nama baik sekolah. Di akhir
kata Pak Kusno memberikan sebuah kata motifasi untuk teman-teman peserta MPLS, “Hidup tidak akan pernah maju tanpa hadirnya
ilmu pengetahuan dan pendididkan yang kamu dapatkan sejak kecil di bangku
sekolah dasar hingga kuliah akan membuat
kehidupanmu dimasa mendatang lebih berarti dan bermanfaat”. Menurut Pak
Kusno, kita semua sampai pada saat ini, hadir disini dan ada bersama disini
berkat ilmu pengetahuan dan pendidikan. Oleh karena itu kita harus giat belajar
untuk memajukan pendidikan.
Pada
sesi ketiga, kegitan diisi dengan materi Kurikulum Merdeka oleh Pak Yohanes
Dara. Pada kesempatan ini Pak Hans menejelaskan tentang defenisi, karakteristik
serta keunggulan dari kurikulum merdeka. “Sasaran dari kurikulum ini adalah
kelas KPP dan kelas X dengan memberlakukan sistem kelompok yang dibagi sama
rata dengan tidak menggunakan sistem jurusan”, kata pak Hans berkenaan dengan
materi yang dibawakan. Pada kesempatan terakhir pak Hans membuka sesi tanya
jawab.
Pada
sesi keempat diisi dengan materi Etika dan Tata Krama oleh RD. Sirilus Lela
Wutun sebagai sasi terakhir sebelum makan siang. Dalam pemaparan materi, para
peserta MPLS di bekali hal-hal berkenaan dengan etika dan tata krama, terutama
yang berlaku di seminari hokeng. “Menurut sidang kami para imam keuskupan
Larantuka yang terjadi di Sesabanu, yang mulia bapak Uskup Larantuka menegaskan
bahwa ada 4 pelanggaran yang dianggap fatal dan memiliki sanksi yang berat,
yakni: merokok, bolos, mencuri dan berkelahi”, penjelasan RD. Silu pada akhir
materi yang berkaitan dengan pelanggaran dan sanksinya. Menurut beliau semua
pelanggaran beserta sanksinya telah dimasukan kedalam aturan, baik aturan rumah
mapun aturan sekolah. Oleh karena itu semua sanksi yang di berikan ketika
terjadi pelanggaran adalah aturan yang berlaku dan merupakan kesepakatan
bersama.
Kegiatan
MPLS hari kedua ditutup dengan kegiatan Pramuka yang terjadi di lapangan bola
kaki A SESADO, pukul. 16.00 – 17.30. Dalam kesempatan ini panitia juga
menggundang 4 orang anggota Koramil Boru 1624-06, Kec. Wulanggitang untuk
membantu memberikan pembekalan berkaitan dengan
materi peraturan baris berbaris (PBB). Dalam kegiatan PBB pengurus inti
OSIS dan para pembina pramuka SESADO terlibat dalam kegiatan tersebut. Harapan
dari Ketua MPLS, ibu Devi Koban, semoga kegiatan hari ketiga besok juga dapat
berjalan dengan lancar seperti hari ini. Ibu Devi Juga berharap agar semua
anggota panitia dan masing-masing seksi tetap semangat dan rendah hati. Para
seminaris baru terlibat dan antusias menerima materi pada setiap kegiatan, yang
dapat diharapkan para seminaris baru dapat berdaptasi dan menjalankan pembinaan
di Lembaga calon imam sesuai dengan spirit St. Dominikus.
Penulis: Rian Wain
Siswa kelas XII IPA, Sesado Hokeng